Soal OSN Informatika/ Komputer Tahun 2025 Tigkat Kabupaten
Soal OSN Informatika/ Komputer Tahun 2025 Tigkat Kabupaten. Naskah soal untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025, khususnya untuk jenjang SMA/Sederajat pada tingkat Kabupaten/Kota dalam bidang Informatika/Komputer. Desainnya sederhana namun informatif, dengan teks yang jelas dan ikon yang relevan. Di bagian atas, terdapat judul "Naskah Soal" diikuti oleh penjelasan "Olimpiade Sains Nasional 2025 Jenjang SMA/Sederajat Tingkat Kabupaten/Kota," yang menunjukkan fokus kompetisi ini pada siswa SMA dan tingkat lokal. Bagian tengah gambar didominasi oleh logo berbentuk kubus yang terdiri dari elemen-elemen berwarna merah, biru tua, dan abu-abu, dengan ikon mouse komputer di tengah, melambangkan bidang informatika. Logo ini memberikan kesan modern dan teknologi, sesuai dengan tema kompetisi. Di bagian bawah, teks "Bidang Informatika/Komputer" ditegaskan, menegaskan bahwa naskah ini berfokus pada keterampilan komputasi dan pemrograman. Secara keseluruhan, desain ini dirancang untuk menarik perhatian peserta dan mencerminkan profesionalisme serta pentingnya kompetisi ini dalam mengasah kemampuan siswa di bidang teknologi informasi.
Naskah soal Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 untuk jenjang SMA/Sederajat pada tingkat Kabupaten/Kota dalam bidang Informatika/Komputer merupakan dokumen yang dirancang untuk menguji kemampuan siswa dalam berpikir komputasional, pemecahan masalah, dan pemahaman algoritma. Naskah ini terdiri dari 40 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 150 menit, mencakup tiga bagian utama: Abstraksi Berpikir Komputasional, Pemecahan Masalah Komputasional, dan Pemahaman Algoritma dalam Bahasa C++. Soal-soal disusun untuk menantang kemampuan logika, analisis, dan kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah berbasis informatika. Setiap soal dirancang dengan konteks yang menarik, seperti cerita tentang Pak Dengklek dan bebek-bebeknya, yang membuat penyelesaian masalah lebih interaktif dan relevan. Bagian A, misalnya, berfokus pada abstraksi berpikir komputasional, seperti pada soal “Keluar-Masuk Kandang” yang menguji kemampuan siswa dalam menganalisis data sensor untuk menghitung pergerakan bebek.
Soal-soal ini tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir secara sistematis dan efisien. Naskah ini mencerminkan standar tinggi kompetisi OSN, yang menuntut pemahaman mendalam tentang konsep informatika dan kemampuan menerapkannya dalam situasi nyata. Soal-soal seperti “Komando Bebek” menguji pemahaman tentang simulasi pergerakan dalam grid, sementara soal “Dari Aceh Sampai Bakauheni” menantang siswa untuk memecahkan masalah optimasi perjalanan. Naskah ini juga mencakup soal-soal yang melibatkan pemrograman, seperti pada bagian C, yang berfokus pada analisis kode C++ untuk memahami logika algoritma. Dengan variasi topik yang luas, naskah ini memberikan gambaran menyeluruh tentang keterampilan yang dibutuhkan dalam kompetisi informatika tingkat nasional. Siswa diharapkan mampu mengintegrasikan pengetahuan teoretis dan praktis untuk menyelesaikan soal-soal yang kompleks. Selain itu, naskah ini juga menunjukkan pentingnya kreativitas dalam menyelesaikan masalah, seperti pada soal “Rangkaian Mantra” yang melibatkan transformasi urutan kartu. Setiap bagian dirancang untuk menguji aspek berbeda dari informatika, mulai dari logika dasar hingga analisis kode yang lebih teknis. Dengan demikian, naskah ini menjadi alat yang sangat baik untuk mengukur kemampuan siswa dalam menghadapi tantangan informatika modern.
Bagian A dari naskah ini, yang berfokus pada Abstraksi Berpikir Komputasional, menyajikan soal-soal yang mengasah kemampuan siswa dalam memodelkan masalah secara abstrak dan menemukan solusi secara logis. Contohnya, soal “Keluar-Masuk Kandang” mengharuskan siswa menghitung data masuk dan keluar bebek melalui pintu-pintu tertentu, dengan tantangan tambahan berupa sensor yang rusak, sehingga siswa harus menggunakan logika untuk menentukan kemungkinan data yang hilang. Soal ini menguji kemampuan siswa dalam menganalisis pola dan membuat inferensi berdasarkan data yang tidak lengkap. Sementara itu, soal “Komando Bebek” melibatkan simulasi pergerakan dalam grid 6x6, yang menuntut pemahaman tentang koordinat dan batasan ruang. Siswa harus menghitung berapa banyak posisi awal yang memungkinkan tanpa menyebabkan bebek keluar dari grid, sebuah tantangan yang menggabungkan logika spasial dan iterasi. Soal “Dari Aceh Sampai Bakauheni” memperkenalkan konsep optimasi, di mana siswa harus menentukan strategi pengisian bahan bakar untuk perjalanan jarak jauh, sebuah masalah yang relevan dengan algoritma greedy atau dynamic programming. Bagian ini menekankan pentingnya dekomposisi masalah, pengenalan pola, dan abstraksi, yang merupakan pilar utama berpikir komputasional. Soal-soal seperti “Rangkaian Mantra” menguji kemampuan siswa dalam memahami transformasi berulang dan menghitung hasil akhir setelah sejumlah operasi tertentu, yang membutuhkan ketelitian dalam melacak perubahan urutan. Naskah ini juga memperkenalkan konsep permainan dan strategi, seperti pada soal “Berlatih OSN,” yang melibatkan penjadwalan pelatihan dengan mempertimbangkan prasyarat dan durasi, mirį„
Bagian B, Pemecahan Masalah Komputasional, menawarkan soal-soal yang lebih kompleks, seperti soal “Mesin BCS,” yang melibatkan simulasi mesin ajaib dengan mekanisme buka-tutup dan pencetakan nomor koin. Soal ini mengharuskan siswa untuk memahami logika mesin dan menghitung hasil berdasarkan urutan perintah tertentu. Soal-soal ini dirancang untuk menguji kemampuan siswa dalam memodelkan proses komputasi dan memprediksi hasilnya. Misalnya, soal “Dua dari Tujuh Telur Bebek” mengharuskan siswa menghitung kombinasi telur yang mungkin pecah dengan mempertimbangkan probabilitas dan logika kombinatorial. Bagian ini menantang siswa untuk berpikir seperti seorang programmer, dengan memecahkan masalah langkah demi langkah dan memvalidasi solusi mereka. Soal “Menyimpan Kotak Penyimpanan” menguji kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah pengelompokan dengan batasan estetika tertentu, yang mencerminkan pendekatan algoritmik seperti pencarian pohon atau pengelompokan berbasis aturan. Bagian C, Pemahaman Algoritma dalam Bahasa C++, berfokus pada analisis kode program, seperti pada soal “Modulo Tiga,” yang mengharuskan siswa memahami fungsi rekursif dan memprediksi hasilnya. Soal-soal seperti “FUN dan GSI” dan “Dua String” menguji kemampuan siswa untuk menganalisis kode C++ dan menghitung hasil dari operasi tertentu, seperti penjumlahan elemen vektor atau pencocokan string. Naskah ini menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam tentang struktur data dan algoritma, serta kemampuan untuk menerjemahkan logika ke dalam kode yang benar. Dengan pendekatan yang sistematis dan terstruktur, naskah ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan pemrograman yang kuat dan kemampuan analisis yang mendalam.
Silakan download soal berikut secara gratis dan bagikan juga kepada rekan-rekan untuk persiapan OSN Informatika Tahun 2026. Naskah ini merupakan sumber belajar yang sangat berharga bagi siswa yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang informatika dan komputasi. Dengan mengerjakan soal-soal ini, siswa dapat melatih keterampilan berpikir komputasional, memecahkan masalah kompleks, dan memahami algoritma secara mendalam. Persiapan yang matang dengan mempelajari naskah ini akan membantu siswa menghadapi tantangan kompetisi dengan lebih percaya diri. Pastikan untuk memanfaatkan sumber daya ini secara maksimal dan berbagi dengan teman-teman untuk bersama-sama meraih prestasi di OSN Informatika 2026
Silahkan downoad melalui link berikut :
Nama | Tingkat | Tahun | Link |
---|---|---|---|
Soal OSN Informatika | Kabupaten | 2025 | Download |